Mutasi PPP2R1A Terkait Dengan OS Prolonged Pada Kanker Endometrium Risiko Tinggi
Pasien kanker endometrium risiko tinggi dengan mutasi PPP2R1A menunjukkan kelangsungan hidup keseluruhan lebih lama setelah pengobatan kombinasi pembrolizumab dan lenvatinib dibandingkan pasien dengan gen liar. OS median tidak tercapai pada pasien mutasi, sementara pada pasien tipe liar tercatat 20,2 bulan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengaitkan mutasi ini dengan respons imun.
Dalam sebuah studi retrospektif yang dipresentasikan pada Pertemuan Musim Dingin SGO 2025, pasien kanker endometrium risiko tinggi dengan mutasi PPP2R1A mengalami kelangsungan hidup keseluruhan (OS) yang lebih lama setelah pengobatan dengan kombinasi inhibitor titik ambang (pembrolizumab dan lenvatinib) dibandingkan yang memiliki gen PPP2R1A liar. Dari 24 pasien dengan kanker endometrium berisiko tinggi yang memiliki mutasi PPP2R1A, OS median tidak tercapai (NR), sedangkan pada 77 pasien dengan tipe liar, OS median tercatat 20,2 bulan (P = 0,05).
Kanker endometrium adalah jenis kanker yang berasal dari lapisan endometrium rahim dan merupakan salah satu kanker ginekologi yang umum. Gen PPP2R1A berperan dalam regulasi fungsi sel dan dapat memengaruhi respons imun terhadap terapi kanker. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mutasi pada PPP2R1A bisa berhubungan dengan hasil pengobatan yang lebih baik pada beberapa jenis kanker.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien kanker endometrium dengan mutasi PPP2R1A mungkin mengalami keuntungan signifikan dalam kelangsungan hidup setelah pengobatan kombinasi. Ada juga kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan antara mutasi PPP2R1A dan respons imun, serta potensi sebagai biomarker untuk pengobatan di masa depan.
Sumber Asli: www.onclive.com
Post Comment