Loading Now

DeepMerkel: AI dalam Prediksi Perawatan Kanker Kulit Agresif

DeepMerkel, sistem AI yang dikembangkan oleh Newcastle University, mampu memprediksi perkembangan kanker sel Merkel dengan akurasi tinggi untuk membantu personalisasi pengobatan. Kankersel Merkel adalah kanker agresif dengan tingkat kelangsungan hidup rendah. Penggunaan alat ini diharapkan dapat meningkatkan pengobatan dan keputusan klinis bagi pasien dengan MCC.

Para peneliti di Newcastle University telah mengembangkan sistem kecerdasan buatan (AI) bernama ‘DeepMerkel’ untuk memprediksi perkembangan dan tingkat keparahan kanker kulit agresif, khususnya kanker sel Merkel (MCC). Aplikasi ini memungkinkan dokter menyesuaikan pengobatan berdasarkan karakteristik spesifik pasien, membantu dalam memberikan perawatan yang lebih efektif. DeepMerkel menganalisis data dari hampir 11.000 pasien untuk mengidentifikasi mereka yang berisiko tinggi lebih awal, meningkatkan penyampaian perawatan yang lebih tepat. Dr Tom Andrew, penulis utama penelitian, mengatakan sistem ini memungkinkan prediksi lebih akurat dengan menggunakan pola data halus. Hasil penelitian berpotensi memperbaiki keputusan klinis dan memperpanjang harapan hidup pasien dengan MCC.

Kanker sel Merkel merupakan jenis kanker kulit yang jarang dan sangat agresif, yang terutama menyerang orang tua, terutama mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Serangan awal seringkali terlambat didiagnosis dan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang rendah. Menurut studi di European Journal of Cancer, tingkat bertahan hidup selama 5 tahun untuk MCC tingkat lanjut sangat rendah, berkisar antara 0–18%. Dalam dua dekade terakhir, insiden MCC terus meningkat, menjadikan perkembangan DeepMerkel semakin kritis.

DeepMerkel memanfaatkan metode statistik dan pembelajaran mesin canggih. Dr Aidan Rose dari Newcastle University menekankan, “Kemampuan untuk memprediksi hasil pasien sangat penting untuk memandu keputusan klinis, terutama untuk kanker agresif seperti MCC.” Penelitian yang dipublikasikan dalam Nature Digital Medicine menjelaskan pengembangan sistem menggunakan statistik dan data klinis untuk memberikan prediksi survival yang personal.

Di India, AI memainkan peran kunci dalam deteksi kanker. Menurut Dr Uma Satya Ranjan, meskipun ada kemajuan, implementasi di dunia nyata masih dalam tahap perkembangan. Meskipun model AI dapat membantu menganalisis lesi kulit, diagnosis definitif masih memerlukan biopsi. “AI dapat membantu dalam deteksi dini, tetapi konfirmasi membutuhkan validasi klinis,” ujarnya.

Kanker sel Merkel (MCC) adalah kanker kulit agresif yang langka, dan penangannya menjadi tantangan karena sering terdeteksi pada tahap lanjut. Dengan kekhawatiran tentang meningkatnya kasus global, penemuan baru seperti DeepMerkel menawarkan harapan untuk meningkatkan perawatan kanker ini, memungkinkan dokter membuat keputusan klinis yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup pasien yang terdiagnosis. Integrasi AI dalam bidang kesehatan, khususnya pada kanker, menunjukkan potensi besar dalam analisis data dan personalisasi pengobatan.

DeepMerkel adalah alat AI inovatif yang dapat meramalkan kursus dan tingkat keparahan kanker sel Merkel, yang membantu dokter dalam menyesuaikan perawatan untuk pasien. Kanker ini memiliki prognosis yang buruk, tetapi dengan AI dan pengembangan alat seperti DeepMerkel, kita berharap dapat meningkatkan prediksi hasil dan perawatan. Integrasi teknologi ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam penanganan kanker agresif.

Sumber Asli: www.theweek.in

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment