Pencegahan Kanker
Penelitian
ACTREC, ADVANCED CENTRE FOR TREATMENT, RESEARCH AND EDUCATION IN CANCER, ASIA, CANCER PREVENTION, CLINICAL TRIALS, ENVIRONMENTAL DAMAGE, HPV VACCINE, INDIA, LANCET, MAHA, MAHAVIR MODI, MEDICINE, MUMBAI, PAN, PANKAJ CHATURVEDI, PUNE, RESEARCH, RUBY HALL CLINIC, TATA MEMORIAL CENTRE
Ines Alvarez
0 Comments
Kanker Paru-Paru Sementara Wanita Non-Perokok Meningkat: Apa Penyebabnya?
Kanker paru-paru di kalangan wanita non-perokok meningkat, dipicu oleh faktor genetik, hormon, dan polusi. Adenokarsinoma mendominasi kasus ini, dengan dampak besar dari pencemaran udara. Sekitar 200.000 kasus terkait polusi, menunjukkan kebutuhan untuk perhatian lebih lanjut terhadap kesehatan lingkungan dan perilaku merokok.
Seorang wanita berusia 44 tahun dari Pune mengalami nyeri dada dan batuk yang berkepanjangan, hingga akhirnya terdiagnosis kanker paru-paru stadium lanjut, meskipun ia bukan perokok. Dr. Mahavir Modi menjelaskan bahwa mutasi genetik menjadi salah satu penyebab adenokarsinoma yang ia derita. Kanker paru-paru pada wanita non-perokok semakin meningkat, terutama di kalangan populasi Asia, dan kini diperkirakan sebagai penyebab kematian kanker kelima secara global. Sebuah studi di Lancet Respiratory Medicine menunjukkan sekitar 200.000 kasus adenokarsinoma terkait dengan pencemaran udara.
Kanker paru-paru merupakan penyebab utama morbiditas kanker di seluruh dunia, dengan 2,5 juta orang terdiagnosis pada tahun 2022. Sekitar 59,7% dari kasus kanker paru-paru wanita di seluruh dunia adalah adenokarsinoma. Salah satu penelitian mengungkapkan bahwa dampak polusi udara, khususnya PM 2.5, berkontribusi besar terhadap meningkatnya risiko adenokarsinoma, terutama di Asia Timur.
Terdapat beberapa faktor risiko bagi wanita non-perokok. Variasi genetik tertentu dapat membuat mereka lebih rentan terhadap kanker paru-paru. Fluktuasi hormon pada wanita, khususnya saat menopause, juga berkontribusi. Selain itu, paparan polusi lingkungan, seperti gas radon dan asap dari memasak dengan bahan bakar tradisional, berpotensi merusak DNA sel dan menginduksi kanker.
Meskipun banyak wanita non-perokok yang mengembangkan kanker paru-paru, penggunaan tembakau masih menjadi penyebab utama. Dr. Pankaj Chaturvedi menggarisbawahi meningkatnya kasus merokok di kalangan remaja di daerah perkotaan yang menjadi perhatian serius. Industri tembakau memanfaatkan kelemahan dalam regulasi untuk mempertahankan keuntungan, termasuk penjualan rokok eceran dan tarif pajak yang rendah.
Kanker paru-paru pada wanita non-perokok menunjukkan tren peningkatan, yang perlu perhatian lebih lanjut. Studi ini menunjukkan bahwa meskipun merokok merupakan faktor utama, polusi udara juga berperan besar dalam meningkatnya insiden kanker ini, terutama adenokarsinoma. Gambaran tentang kanker paru-paru saat ini harus diperhatikan, khususnya pada wanita dan dalam konteks lingkungan yang merusak.
Kanker paru-paru pada wanita non-perokok sedang meningkat, dengan adenokarsinoma menjadi bentuk paling umum. Faktor penyebab termasuk mutasi genetik, fluktuasi hormon, dan polusi udara. Meskipun penggunaan tembakau tetap menjadi masalah utama, perlu menyikapi dampak polusi yang tidak bisa diabaikan.
Sumber Asli: indianexpress.com
Post Comment