Hari Kanker Sedunia 2023: Komitmen Bersama Melawan Kanker
Hari Kanker Sedunia, diperingati pada 4 Februari, menyoroti pentingnya perawatan kanker yang berbasis pada pengalaman unik pasien. Di Asia Tenggara, jumlah kasus kanker terus meningkat, namun telah terjadi kemajuan dalam pengendalian. WHO bersama negara-negara anggota menciptakan strategi baru untuk perencanaan dan pengelolaan kanker 2024-2030, dengan penekanan pada pendekatan yang berfokus pada individu.
Setiap tahun, tanggal 4 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia. Tahun ini menandai dua puluh lima tahun penandatanganan Piagam Paris Melawan Kanker di KTT Dunia Melawan Kanker untuk Milenium Baru. Dengan tema ‘United by Unique’, WHO menyoroti pengalaman unik setiap pasien serta pentingnya perawatan berbasis manusia yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan, keluarga, dan masyarakat.
Di Wilayah Asia Tenggara, terdapat 2,4 juta kasus kanker baru pada tahun 2022, termasuk 56.000 kasus pada anak-anak dan 1,5 juta kematian. Wilayah kami mencatat angka tertinggi untuk jenis kanker tertentu. Diperkirakan, hingga tahun 2050, jumlah kasus baru dan kematian akan meningkat sebesar 85%.
Meskipun ada tantangan, beberapa kemajuan telah dicapai dalam pengendalian kanker. Enam negara memiliki rencana nasional khusus, dan Bhutan contohnya berhasil menyelesaikan proyek skrining kanker yang melibatkan lebih dari 90% populasi target. Thailand mengadopsi pendekatan cakupan kesehatan universal untuk manajemen kanker, sementara 10 negara memperkenalkan vaksinasi HPV secara nasional.
Namun, banyak tantangan tetap ada, termasuk ketidakseragaman dalam program-program pengendalian kanker. Beberapa kebijakan dan panduan masih kurang, serta tingkat skrining untuk kanker tertentu sangat rendah. Diagnosis yang terlambat dan kapasitas nasional untuk mengelola beban kanker masih belum memadai.
Untuk menghadapi tantangan ini, WHO bersama negara-negara anggotanya telah menciptakan Strategi Regional WHO untuk pencegahan dan manajemen kanker 2024-2030, menekankan pendekatan yang berfokus pada individu. WHO akan melanjutkan kerjasama dengan negara-negara untuk mengurangi kesenjangan perawatan dalam kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Hari Kanker Sedunia merupakan momentum penting untuk meningkatkan kesadaran dan memperkuat pertempuran melawan kanker. Setiap tahun, hari ini diperingati untuk menarik perhatian terhadap masalah kanker global serta mendorong tindakan bersama untuk pencegahan, deteksi, dan pengobatan yang lebih baik. Dalam konteks Asia Tenggara, kanker adalah salah satu penyebab kematian utama, menuntut adanya perhatian dan intervensi yang terkoordinasi.
Secara keseluruhan, perluasan dan penguatan kerjasama antara pemerintah, WHO, dan mitra lainnya adalah kunci untuk mengatasi beban kanker yang terus meningkat. Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan, skrining yang lebih baik, dan pencegahan lebih awal merupakan langkah vital. Promosi pendekatan berbasis orang dengan penekanan pada kolaborasi masyarakat juga penting untuk mencapai kemajuan yang lebih bermakna dalam pengendalian kanker di Asia Tenggara.
Sumber Asli: www.who.int
Post Comment