Pencegahan Kanker
Penelitian
AMERICAN ASSOCIATION FOR CANCER RESEARCH, CANCER PREVENTION, CLINICAL TRIALS, CONGRESS, DEPARTMENT OF HEALTH, DEPARTMENT OF HEALTH AND HUMAN SERVICES, HPV VACCINE, JEAN, JEANNA RICH, MEDICINE, MU, NORTH AMERICA, ONCOLOGY, OSF CANCER INSTITUTE, RESEARCH, SENATE, UNITED STATES, VI, VIVEK MURTHY
Aiden Caldwell
0 Comments
Kaitan antara Alkohol dan Kanker Dorong Perubahan Kebiasaan Minum
Riset menunjukkan 25% orang dewasa di AS ikut Dry January untuk manfaat kesehatan. Mantan Jenderal Bedah menekankan hubungan alkohol dengan risiko kanker, dengan rekomendasi konsumsi yang lebih rendah. Perubahan ini mempengaruhi industri bar, yang mulai beradaptasi dengan menawarkan pilihan non-alkohol. Generasi muda semakin memilih alternatif non-alkohol dalam bersosialisasi.
Penelitian menunjukkan sekitar 25% orang dewasa di AS menjalani Dry January, berkomitmen untuk tidak meminum alkohol setelah periode binge eating saat liburan. Manfaat dari cuti sementara ini mencakup kulit yang lebih bersih, tidur yang lebih baik, penurunan berat badan, dan fungsi hati yang lebih baik. Menyusul pernyataan dari mantan Jenderal Bedah, Vivek Murthy, yang menyatakan bahwa konsumsi alkohol berhubungan langsung dengan risiko kanker, lebih banyak orang tertarik untuk mengurangi alkohol. Dia mengungkapkan kekhawatirannya tentang pengaruh alkohol masuk sebagai penyebab kanker ketiga yang dapat dicegah di AS.
Jeanna Rich, ahli gizi onkologi, menjelaskan bahwa alkohol meningkatkan risiko kanker pada organ pencernaan, serta kanker hati dan payudara, terutama pada wanita. Dia mengharapkan pengetahuan ini menyebar agar lebih banyak orang menyadari. Penelitian menyebutkan 5,4% semua kanker disebabkan oleh alkohol, ditambah faktor risiko lainnya seperti merokok dan obesitas. Murthy juga merekomendasikan perubahan pedoman konsumsi sehat menjadi 1-2 minuman per minggu, dibandingkan dengan yang sekarang, serta penambahan warning di label alkohol.
Pemilik bar dan restoran mungkin akan terpengaruh oleh pesan kesehatan tambahan terkait risiko alkohol. Jon Kemp, pemilik Kemp’s Upper Tap, menanggapi bahwa perubahan ini dianggap sebagai tantangan yang bisa dihadapi industri. Bar-nya kini menawarkan berbagai bir non-alkohol dari pabrik kecil, melawan stigma terhadap minuman ini dengan menyajikan rasa yang fantastis. Pergerakan ini sejalan dengan minat generasi muda yang lebih menyukai alternatif non-alkohol.
Penjualan non-alkohol meningkat, seiring minat untuk bersosialisasi tetap tinggi, walau konsumsi alkohol menurun. Pergerakan mocktail juga memberi pilihan untuk bersosialisasi tanpa tekanan untuk minum alkohol. Selain itu, tren minuman lebih berfokus pada bahan sehat seperti jus delima. Rich menekankan pentingnya menghindari alkohol jika fokus pada pencegahan kanker, meskipun harus menyeimbangkan nilai kehidupan dan kesenangan.
Setelah masa liburan yang banyak disertai konsumsi alkohol, banyak orang beralih ke periode tanpa alkohol seperti Dry January. Penelitian terbaru menunjukkan hubungan antara konsumsi alkohol dengan risiko kanker, yang mungkin mendorong perubahan dalam cara orang memandang kebiasaan minum mereka. Juga, pengaruh positif dari periode tanpa alkohol mencakup kesehatan fisik dan mental, menambah popularitas alternatif non-alkohol di kalangan generasi muda. Pihak berwenang mempertimbangkan langkah baru untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya alkohol.
Kesadaran tentang hubungan antara alkohol dan risiko kanker mendorong banyak orang untuk mencari perubahan gaya hidup. Dengan lebih banyak individu menjalani bulan tanpa alkohol, serta pilihan non-alkohol yang semakin meningkat di pasar, industri bar dan restoran dapat beradaptasi untuk memenuhi permintaan ini. Penekanan pada pembelajaran dan edukasi tentang risiko kesehatan akan berlanjut menjadi bagian penting dari perbincangan publik seputar konsumsi alkohol.
Sumber Asli: www.wglt.org
Post Comment