Pencegahan Kanker
Penelitian
CANCER PREVENTION, CLINICAL TRIALS, COVID-19, DALLAS, ENVIRONMENTAL DAMAGE, FRANCISCO, GHAFFA, GHAFFAR, MEDICINE, NORTH AMERICA, PET, REITANO, RESEARCH, SOCIETY FOR, SOCIETY FOR UROLOGIC ONCOLOGY, TEXAS, UMAR GHAFFAR, UNITED STATES, UNIVERSITY OF CALIFORNIA, SAN
Marcus Johnson
0 Comments
Imaging PET PSMA Mendeteksi Kanker Prostat Kambuh pada Kadar PSA Rendah
Imaging PET PSMA dapat mendeteksi kanker prostat kambuh pada kadar PSA rendah, dengan respons terapi lebih baik dibandingkan dengan kadar PSA tinggi. Penelitian ini menunjukkan potensi PSMA-PET dalam mengubah pendekatan pengelolaan kanker prostat.
Imaging PET PSMA dapat mendeteksi lesi kanker prostat yang kambuh setelah radioterapi walaupun kadar PSA berada di bawah kriteria Phoenix untuk kekambuhan biokimia, seperti dilaporkan pada pertemuan tahunan Society for Urologic Oncology (SUO 2024) di Dallas, Texas. Penelitian oleh Umar Ghaffar, MD, dari University of California, San Francisco, melibatkan 45 pasien dengan PSA yang meningkat setelah terapi radiasi pada kanker prostat. Dari jumlah itu, 29 pasien memiliki kadar PSA di atas ambang batas Phoenix 2 ng/mL, sedangkan 16 pasien di bawah batas tersebut.
Tingkat deteksi lesi sebanding di bawah dan di atas ambang batas Phoenix (87,5% vs 100%). Dengan kadar PSA di bawah ambang batas Phoenix, proporsi pasien yang merespons terapi penyelamatan lebih tinggi (100% vs 76,8%). Hasil ini menunjukkan kegunaan PET PSMA dalam deteksi dini dan manajemen kanker prostat kambuh, memungkinkan intervensi yang lebih tepat waktu.
Setelah melakukan pemindaian PSMA, pasien yang dirawat dengan cryoablation/pengablation terpandu mengalami 17,2% vs 18,8%, sedangkan terapi yang diarahkan pada metastasis 27,6% vs 25%. Perawatan hormonal sistemik yang diterima adalah 34,5% vs 31,3%, inhibitor sinyal reseptor androgen 10,3% vs 12,5%. Kriteria Phoenix mungkin perlu direvisi seiring dengan kemajuan dalam hipofraksinasi dan PET PSMA.
Imaging PET PSMA merupakan teknologi canggih yang digunakan untuk mendeteksi kanker prostat, termasuk kasus kambuhan setelah terapi radiasi. Pemantauan kadar PSA merupakan metode konvensional untuk mengevaluasi kekambuhan, namun kriteria Phoenix saat ini mungkin tidak lagi relevan seiring dengan kemampuan baru dalam diagnosis melalui PET. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa PSMA-PET bisa mendeteksi lesi bahkan pada kadar PSA yang rendah, memberikan peluang untuk terapi lebih awal dan lebih efektif. Terapian penyelamatan yang diberikan setelah pemindaian PSMA dapat bervariasi, mencakup prosedur ablasi, terapi yang diarahkan pada metastasis, dan terapi sistemik.
Pemetaan PET PSMA terbukti efektif dalam mendeteksi kanker prostat kambuh pada pasien dengan kadar PSA rendah, menunjukkan respons terapi lebih baik. Kemampuan ini menekankan perlunya perbaikan dalam kriteria pemantauan kekambuhan kanker prostat, mempertimbangkan metode yang lebih modern dan akurat. Dalam konteks ini, PSMA-PET menyediakan opsi untuk intervensi lebih awal.
Sumber Asli: www.oncologynurseadvisor.com
Post Comment