Loading Now

Kesenjangan Pengetahuan Pengujian Genetik pada Dokter Pengaruhi Perawatan Kanker Ovarium

Studi terbaru menunjukkan kesenjangan dalam pemahaman pengujian genetik di kalangan dokter yang menangani kanker ovarium dapat membatasi akses pasien terhadap pengobatan berbasis biomarker. Peningkatan dalam pengujian BRCA dan konseling genetik diperlukan untuk optimalkan pengobatan bagi pasien kanker ovarium stadium lanjut.

Meskipun tingkat pengujian genetik untuk kanker ovarium stadium lanjut telah meningkat, pemahaman dan kepercayaan dokter dalam menginterpretasikan hasil pengujian masih memiliki kekurangan. Menurut sebuah studi di Future Oncology, dokter perlu memperbaiki pemahaman mereka mengenai pengujian genetik untuk meningkatkan manajemen pasien kanker ovarium stadium lanjut.

Lebih dari 20% pasien dengan kanker ovarium serosa tinggi memiliki mutasi gen BRCA1 dan/atau BRCA2. Hingga 50% pasien dengan kanker ovarium epitelial menunjukkan defisiensi rekombinasi homolog, yang dapat memengaruhi stabilitas genom. Pedoman global merekomendasikan pengujian mutasi BRCA dan saran konseling genetik untuk pengambilan keputusan yang tepat terkait pengujian biomarker.

Namun, banyak pasien yang memenuhi syarat tidak ditawari pengujian ini, membatasi akses mereka terhadap pengobatan berbasis biomarker. Penelitian ini menganalisis pemahaman, persepsi, dan pengalaman dokter terkait pengujian genetik diagnostic dalam praktik klinis untuk kanker ovarium stadium lanjut dengan survei kepada 390 dokter dari berbagai negara.

Survei menunjukkan bahwa pengujian mutasi BRCA meningkat di semua negara, dengan Jerman dan Spanyol menunjukkan peningkatan tertinggi. Meskipun terdapat peningkatan yang signifikan, dokter di negara lain menunjukkan tingkat kepercayaan yang bervariasi dalam menginterpretasikan hasil pengujian genetik. Sekitar 73% dokter sepakat bahwa konseling genetik perlu ditawarkan kepada semua pasien kanker ovarium.

Para peneliti mencatat keterbatasan dalam survei ini, termasuk bahwa temuan tidak bisa digeneralisasikan ke negara yang tidak berpartisipasi. Namun, mereka menyimpulkan bahwa meningkatkan pengujian genetik dan akses konseling genetik akan memberikan peluang pengobatan lebih baik bagi pasien yang menderita kanker ovarium stadium lanjut.

Kanker ovarium adalah salah satu jenis kanker yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Pemahaman yang baik mengenai pengujian genetik, termasuk menemukan mutasi BRCA, sangat penting untuk perawatan yang lebih efektif. Meskipun pengetahuan tentang pengujian ini meningkat, masih ada kekurangan dalam bagaimana dokter menerapkan pengetahuan tersebut dalam praktik klinis sehari-hari.

Keterbatasan dalam pemahaman pengujian genetik oleh dokter dapat memengaruhi perawatan pasien kanker ovarium. Upaya untuk meningkatkan pengujian genetik dan konseling dapat membuka peluang pengobatan yang optimal bagi pasien. Tindakan ini diperlukan untuk memastikan pasien menerima perawatan yang tepat berdasarkan status genetik mereka.

Sumber Asli: www.ajmc.com

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment