Loading Now

Deteksi Dini Kanker Usus Besar

Kanker usus besar menjadi semakin umum di kalangan orang di bawah 50 tahun. Deteksi dini dan pengadopsian gaya hidup sehat sangat penting. Skrining harus dilakukan pada usia 45 tahun. Lihat gejala seperti perubahan pola buang air besar dan segera laporkan ke dokter. Kolonoskopi adalah metode skrining gold standard meskipun ada alternatif non-invasif yang bisa dipertimbangkan.

Banyak orang mengira kanker usus besar adalah penyakit yang hanya menyerang orang tua. Namun, semakin banyak orang di bawah usia 50 tahun, termasuk yang berusia 20-an dan 30-an, yang terkena dan meninggal karena penyakit ini. “Deteksi dini sangat penting,” kata Aparna Parikh, MD. Ia menekankan perlunya mengadvokasi kesehatan pribadi jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan.

Dr. Parikh menjelaskan beberapa langkah yang dapat diambil oleh semua orang untuk mencegah dan mendeteksi kanker usus besar lebih awal, yaitu:
1. Makan makanan sehat yang kaya sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
2. Berolahraga secara teratur.
3. Membatasi atau menghindari alkohol.
4. Menjaga berat badan tetap dalam rentang sehat.
5. Berhenti merokok.
6. Mengikuti rekomendasi untuk skrining kanker.

Kanker sering berkembang tanpa gejala yang jelas hingga mencapai stadium lanjut. Dr. Parikh mendorong orang untuk melaporkan perubahan dalam kebiasaan buang air besar kepada penyedia layanan kesehatan, antara lain:
– Ketidaknyamanan atau kram perut.
– Pendarahan dari rektum.
– Perubahan frekuensi atau tampilan tinja.
– Diare, sembelit, atau perasaan tidak bisa mengosongkan usus.
– Gas yang meningkat.
– Penurunan berat badan yang tidak dijelaskan.

“Jika Anda mengalami gejala atau memiliki riwayat keluarga kanker usus, bicarakan dengan dokter Anda untuk mendapatkan skrining,” ungkap Dr. Parikh. Skrining sangat disarankan bagi semua orang, dan seiring waktu, pedoman mulai mengizinkan skrining lebih awal.

Menurut American Cancer Society, semua orang harus mulai skrining kanker usus pada usia 45 tahun hingga 75 tahun. “Setelah usia 75, keputusan untuk skrining harus ditentukan berdasarkan kondisi kesehatan individu,” kata Dr. Parikh. Namun, orang dengan faktor risiko harus diperiksa lebih awal. Faktor risiko termasuk riwayat keluarga, sindrom kanker usus herediter, atau riwayat pribadi masalah usus.

Dr. Parikh mengingatkan bahwa sebagian besar pasien yang didiagnosa kanker usus besar tidak memiliki faktor risiko yang dikenal. Ia merekomendasikan agar semua individu, termasuk orang dewasa muda, menyadari pentingnya kanker usus ini dan bertanya kepada dokter tentang waktu yang tepat untuk melakukan kolonoskopi.

Skrining dapat membantu menemukan polip yang belum menjadi kanker. Deteksi dini meningkatkan prognosis. Untuk yang mungkin khawatir tentang rasa sakit saat skrining, Dr. Parikh menegaskan ada banyak opsi yang tersedia. Beberapa metode termasuk tes darah tinja, kolonoskopi, dan kolonoskopi virtual.

Tes darah tinja dapat mendeteksi jejak darah dalam tinja yang tidak terlihat. Sementara kolonoskopi adalah metode yang paling komprehensif untuk memeriksa dan jika perlu, mengambil sampel polip atau jaringan. Persiapan untuk kolonoskopi melibatkan pengosongan isi usus melalui konsumsi cairan khusus dan mungkin memerlukan anestesi.

“Kolonoskopi adalah alat skrining yang paling sensitif, dan standar emas untuk deteksi kanker usus besar,” katanya. Namun, orang yang menginginkan alternatif non-invasif bisa mempertimbangkan kolonoskopi virtual, meski tes ini tidak bisa digunakan untuk pengambilan polip.

Kemajuan terbaru mencakup teknologi yang dapat mendeteksi jejak tumor dalam tinja atau darah. Tes DNA tinja yang disetujui dapat digunakan sebagai alternatif kolonoskopi untuk skrining kanker usus. FDA baru-baru ini menyetujui tes darah untuk orang dewasa yang berisiko rata-rata dan berusia 45 tahun ke atas.

Untuk mengatasi peningkatan kanker usus besar di kalangan orang muda, Mass General telah merancang program khusus. Pusat Kanker Usus Besar untuk Dewasa Muda berfokus pada penelitian dan perawatan klinis untuk memahami masalah ini dan memberikan dukungan untuk perawatan yang lebih baik.

Kanker usus besar semakin umum di kalangan orang dewasa muda, dengan angka kematian yang meningkat. Meski umumnya dianggap sebagai penyakit orang tua, penting untuk menyadari tanda-tanda dan gejala kanker usus besar. Deteksi dini dan skrining adalah kunci untuk mengurangi risiko dan meningkatkan prognosis.

Deteksi dini dan pengurangan risiko merupakan langkah penting dalam mencegah kanker usus besar, khususnya di kalangan orang dewasa muda. Mengadopsi gaya hidup sehat dan tahu kapan serta bagaimana melakukan skrining kanker sangat penting. Tiap individu, terlepas dari usia, harus waspada terhadap gejala dan mendiskusikan dengan dokter tentang kebutuhan skrining yang sesuai.

Sumber Asli: www.massgeneralbrigham.org

Aiden Caldwell is a seasoned journalist with over 15 years of experience in broadcast and print media. After earning his degree in Communications from a prestigious university, he began his career as a local news reporter before transitioning to digital journalism. His articles on public affairs have earned him accolades in the industry, and he has worked for several major news organizations, covering everything from politics to science. Aiden is known for his investigative prowess and his ability to connect with audiences through insightful storytelling.

Post Comment