T-DXd Dievaluasi Kembali Dalam Kanker Payudara HER2-Rendah/Negatif
Laura Huppert, MD, membahas data T-DXd untuk kanker payudara HER2-negatif dalam Diskusi Kasus. Uji klinis DESTINY-Breast04 dan DESTINY-Breast06 menunjukkan keuntungan signifikan dalam PFS dan OS, khususnya pada pasien dengan HER2-rendah dan ultra-rendah. Penekanan pada evaluasi kadar HER2 akan membantu dalam pengobatan yang lebih efektif di masa depan.
Dalam acara Diskusi Kasus, Laura Huppert, MD, membahas data dan pertimbangan penggunaan T-DXd dalam kanker payudara, terutama mengenai data untuk kanker payudara HER2-negatif. Biasanya, terapi endokrin dimaksimalkan dengan penggunaan capecitabine sebagai kemoterapi pertama, diikuti dengan pertimbangan penggunaan sacituzumab govitecan. Dengan data terbaru mengenai T-DXd dalam kasus HER2-rendah, Huppert sering memeriksa kadar HER2 pasien sebelum mempertimbangkan sacituzumab.
Uji klinis DESTINY-Breast04 melibatkan pasien kanker payudara HER2-rendah, termasuk subgrup HR-positif dan HR-negatif, dengan hasil PFS median 10,1 bulan untuk T-DXd dibandingkan 5,4 bulan untuk pengobatan pilihan dokter, dan keuntungan OS median 23,9 bulan vs 17,5 bulan. Kedua hasil ini menunjukkan manfaat signifikan dari T-DXd.
Uji klinis DESTINY-Breast06 meneliti manfaat T-DXd pada pasien dengan kanker HER2 ultra-rendah setelah gagal terapi endokrin. Di sini, ada perbedaan dalam komposisi pasien, dan hasil menunjukkan PFS median yang juga lebih baik untuk kelompok ini dalam terapi lini pertama, yaitu 13,2 bulan dibandingkan dengan 8,1 bulan.
Huppert mencatat bahwa kadar HER2 ultra-rendah masih menjadi tantangan, dan yakin ada manfaat dari T-DXd untuk pasien dengan kadar IHC 0. Penelitian yang sedang berlangsung diharapkan memberikan kejelasan lebih lanjut, membuat penggunaan T-DXd lebih mudah diakses tanpa terlalu menekankan pada biomarker HER2 tertentu.
Kanker payudara HER2-negatif cenderung lebih menantang untuk diobati karena kurangnya target terapeutik. Namun, dengan kemunculan T-DXd dan uji klinis terkini, terdapat peluang baru untuk pengobatan lebih efektif pada subtipe ini. Pertanyaan utama adalah bagaimana menyesuaikan urutan pengobatan untuk memaksimalkan hasil bagi pasien dengan HR-positif dan HER2-rendah atau ultra-rendah. Data terbaru dari uji klinis yang melibatkan T-DXd menunjukkan efikasi yang menjanjikan, membuka kemungkinan bagi pasien dengan kanker payudara yang sebelumnya kurang terlayani ini. Pendekatan individual dalam menguji kadar HER2 menjadi penting dalam menentukan opsi pengobatan terbaik.
T-DXd menunjukkan kemanjuran yang signifikan dalam pengobatan pasien kanker payudara HER2-rendah dan ultra-rendah, dengan hasil studi menunjukkan peningkatan PFS dan OS yang jelas. Diskusi ini menyoroti perlunya pertimbangan hati-hati dalam urutan terapi, serta pemahaman lebih dalam tentang biomarker HER2 untuk meningkatkan aksesibilitas terapi ini. Ini juga mencerminkan kemajuan dalam penanganan kanker payudara yang kurang terlayani.
Sumber Asli: www.targetedonc.com
Post Comment