Pencegahan Kanker
ASIA, CANCER PREVENTION, CLINICAL TRIALS, DISEASE PREVENTION, GRADUATE, GRADUATE SCHOOL OF MEDICINE, HITOSHI KIYOI, HPV VACCINE, JAPAN, MEDICINE, NAGOYA UNIVERSITY, NATURE COMMUNICATIONS, ONCOLOGY, SCHOOL OF MEDICINE, SE, SEITARO TERAKURA, YO, YOSHITAKA ADACHI
Aiden Caldwell
0 Comments
Modifikasi Gen Baru Tingkatkan Efektivitas Sel CAR-T Melawan Kanker
Peneliti dari Universitas Nagoya mengembangkan metode baru untuk meningkatkan terapi CAR-T dengan memodifikasi gen CUL5. Modifikasi ini meningkatkan kemampuan sel CAR-T dalam melawan kanker dan memperpanjang masa aktifnya, berpotensi mengurangi kekambuhan kanker. Hasilnya menjanjikan untuk mengobati kanker agresif seperti leukemia dan limfoma.
Penelitian terbaru mengidentifikasi metode untuk meningkatkan efektivitas pengobatan kanker yang menjanjikan dengan memodifikasi gen tertentu. Dengan mengurangi aktivitas gen CUL5, sel CAR-T dapat berfungsi lebih baik dalam melawan kanker, sehingga potensi kekambuhan kanker dapat berkurang. Temuan ini berfokus pada penggunaan terapi CAR-T untuk mengobati kanker agresif seperti leukemia, limfoma, dan myeloma multipel, dan diterbitkan dalam jurnal Nature Communications oleh tim yang dipimpin oleh Yoshitaka Adachi dan rekannya dari Universitas Nagoya, Jepang.
Terapi CAR-T melibatkan modifikasi genetik sel T immun dengan reseptor antigen chimeric, yang memungkinkan sel T untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi sel kanker yang mengandung protein CD19. Meskipun terapi ini efektif, banyak pasien mengalami kekambuhan akibat lingkungan kanker yang menghambat fungsi sel CAR-T. Penurunan kemampuan sel CAR-T untuk berkembang setelah berulang kali terpapar sel kanker adalah masalah signifikan.
Tim peneliti menggunakan pemantauan CRISPR untuk menemukan gen potensial yang dapat meningkatkan terapi CAR-T. CUL5 yang terkait dengan pemecahan protein dalam sel ternyata berperan dalam jalur sinyal JAK-STAT. Ketika gen ini dinonaktifkan, sinyal yang mendorong pertumbuhan dan pembelahan sel T meningkat, sehingga meningkatkan kapasitas antibodi CAR-T dalam melawan kanker.
Peneliti menemukan bahwa modifikasi pada sel CAR-T dengan penonaktifan gen CUL5 meningkatkan pertumbuhan sel tersebut, bahkan setelah terpapar kanker. Uji coba pada tikus dengan limfoma sel B menunjukkan sel CAR-T yang dimodifikasi jauh lebih efektif dalam mengecilkan tumor dan mengurangi kekambuhan dibandingkan sel CAR-T biasa.
Tradisional, proses menghasilkan sel yang kekurangan CUL5 melibatkan elektroporasi, yang memiliki risiko merusak sel. Untuk mengatasi hal ini, peneliti dari Universitas Nagoya mengembangkan metode baru dengan menggunakan virus untuk mentransfer materi genetik ke sel CAR-T tanpa merusak sel tersebut.
Dengan penemuan ini, diharapkan terapi CAR-T dapat semakin efektif dalam mengobati kanker darah seperti limfoma dan leukemia, serta memperpanjang keaktifan sel CAR-T dalam tubuh. Peneliti juga mengkaji apakah pendekatan modifikasi gen yang sama dapat diterapkan pada kanker padat yang sulit diobati dengan metode saat ini.
Pada terapi CAR-T, sel T dari pasien dimodifikasi secara genetik untuk memfokuskan serangannya terhadap sel kanker. Meskipun berhasil, banyak pasien mengalami kekambuhan karena lingkungan yang tidak bersahabat bagi sel T. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan masa hidup dan efektivitas sel CAR-T dalam mengatasi kanker melalui modifikasi genetik yang lebih baik.
Dengan memodifikasi gen CUL5, penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam efektivitas sel CAR-T melawan kanker. Metode baru yang menghindari kerusakan sel dapat membuka jalan bagi terapi CAR-T yang lebih efektif dan bertahan lama pada pasien kanker. Penelitian berlanjut untuk mengeksplorasi aplikasi terapi ini terhadap jenis kanker lain, termasuk tumor padat.
Sumber Asli: www.news-medical.net
Post Comment