Pencegahan Kanker
Penelitian
ADVISORY PANEL, ASIA, BENGALURU, CANCER PREVENTION, CLINICAL TRIALS, DISEASE PREVENTION, FAMILY PLANNING ASSOCIATION OF INDIA, FPA INDIA, HPV VACCINE, HYDERABAD, INDIA, MEDICAL ADVISORY PANEL, MEDICINE, NATIONAL FAMILY HEALTH SURVEY, NATIONAL HEALTH MISSION, NHM, NO, NOZER SHERIAR, RESEARCH
Marcus Johnson
0 Comments
Pencegahan Kanker dan Deteksi Dini Harus Menjadi Prioritas di India
Kanker menjadi krisis kesehatan di India, dengan kanker payudara, serviks, dan mulut menyumbang 34% kasus. FPA India menggugah kesadaran akan pentingnya deteksi dini dan akses perawatan. Meskipun ada program skrining, partisipasi rendah, terutama di daerah kurang terlayani. Pendekatan inovatif dan investasi pemerintah sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini dan mengurangi angka kematian.
Kanker terus menjadi krisis kesehatan masyarakat yang serius di India, dengan kanker payudara, mulut, dan serviks menyumbang sekitar 34% dari semua kasus yang dilaporkan. Pada Hari Kanker Sedunia, Asosiasi Keluarga Perencanaan India (FPA India) menekankan pentingnya kesadaran, deteksi dini, dan aksesibilitas pengobatan untuk mengatasi beban kanker yang semakin meningkat di negara ini.
Menurut Globocan 2020, kanker payudara adalah kanker yang paling umum di antara wanita India, dengan 13,5% dari semua kasus. Tahun 2020 tercatat 178,361 diagnosis baru dan 90,408 kematian akibat kanker payudara. Kanker serviks juga sangat umum, dengan 1,24 lakh kasus baru dan 77,348 kematian setiap tahun. Sementara itu, kanker mulut menyumbang 10,3% dari semua kanker dengan 135,929 kasus baru dan 75,290 kematian.
Meskipun telah dilaksanakan program skrining berbasis populasi di bawah Misi Kesehatan Nasional (NHM), partisipasi masih rendah; hanya sekitar 1% dari pria dan wanita India yang menjalani skrining untuk penyakit berbahaya ini. Kurangnya kesadaran dan aksesibilitas layanan skrining, terutama di daerah pedesaan, menjadi kendala besar dalam pencegahan kanker.
Dokter Nozer Sheriar, Ketua Panel Penasihat Medis FPA India, menyatakan bahwa pendidikan dan aksesibilitas sangat penting: “Kita perlu mengatasi rasa takut dan stigma yang terkait dengan skrining kanker serta memastikan layanan menjangkau populasi yang paling rentan.”
FPA India telah menjadi pelopor dalam skrining dan pencegahan kanker, mengintegrasikan layanan ini ke dalam program kesehatan seksual dan reproduktif. Pada tahun 2024, mereka telah melakukan 50,000 skrining kanker payudara, 25,000 skrining kanker serviks, dan 15,000 skrining kanker mulut. Selain itu, mereka juga meluncurkan kampanye vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks.
Untuk memperluas akses ke skrining kanker, FPA India memanfaatkan teknologi digital dengan melatih penyedia layanan kesehatan menengah. Dr. Rathnamala Desai, Presiden FPA India, menekankan pentingnya inovasi: “Dengan mengintegrasikan alat digital dan melatih pekerja kesehatan masyarakat, kami menjembatani kesenjangan dalam skrining dan menjangkau populasi yang kurang terlayani.”
FPA India mengapresiasi komitmen Pemerintah India dalam pencegahan dan perawatan kanker, namun mereka mendorong pembuat kebijakan untuk meningkatkan investasi di bidang pencegahan dan deteksi dini. Dr. Kalpana Apte, CEO FPA India, menegaskan: “Investasi yang lebih kuat dalam pencegahan dan deteksi dini sangat penting.”
Menghadapi beban kanker yang terus meningkat di India, pendekatan yang melibatkan pemerintah, penyedia layanan kesehatan, LSM, dan masyarakat sangatlah penting. Dr. Rathnamala Desai membuat seruan mendesak: “Kita harus bertindak sekarang. Lewat upaya bersama, kita dapat menyelamatkan nyawa dan menciptakan masa depan di mana kanker dapat dicegah dan diobati secara efektif.”
Dengan meningkatkan kesadaran, akses terhadap kesehatan, dan dukungan kebijakan, India dapat mengubah keadaan melawan kanker dan memastikan masa depan yang lebih sehat bagi semua.
Krisis kanker di India menjadi perhatian utama karena tingginya angka insidensi dan kematian akibat kanker, terutama di antara wanita. Kanker payudara, serviks, dan mulut menjadi yang paling umum dan sering kali dapat dicegah melalui pendidikan, deteksi dini, dan vaksinasi. Meskipun program skrining telah berjalan, partisipasi masyarakat masih sangat rendah, baik dikarenakan keterbatasan infrastruktur maupun stigma yang melekat pada penyakit ini.
Krisis kanker di India memerlukan upaya bersama dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat. Dengan fokus pada edukasi, aksesibilitas layanan kesehatan, dan peningkatan kebijakan pemerintah, penderita dapat memperoleh bantuan yang diperlukan, untuk mengurangi tingkat kematian akibat kanker. Tindakan mendesak diperlukan untuk masa depan yang lebih sehat dan terhindar dari kanker.
Sumber Asli: www.onlymyhealth.com
Post Comment