Perbandingan Penyinaran Singkat dan Standar untuk Kanker Endometrium
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa brachytherapy dosis tinggi dengan sesi singkat untuk kanker endometrium memiliki efektivitas yang sama dengan sesi lebih banyak dengan dosis lebih rendah. Hal ini dapat mempermudah akses perawatan bagi pasien, terutama di daerah pedesaan, sesuai dengan studi SAVE yang dilakukan oleh tim peneliti di Huntsman Cancer Institute.
Penyinaran brachytherapy dosis tinggi dengan sesi singkat untuk kanker endometrium mungkin menunjukkan efektivitas yang sebanding dengan sesi yang lebih sering dan dosis lebih rendah, menurut studi yang diterbitkan oleh Suneja et al di JCO Oncology Advances.
Kanker endometrium adalah jenis kanker paling umum pada organ reproduksi wanita, dengan angka kejadian dan kematian yang terus meningkat. Pengobatan utama adalah operasi untuk mengangkat rahim, serviks, dan vagina atas, kemudian brachytherapy digunakan sebagai perawatan sekunder untuk mencegah kekambuhan kanker.
Dr. Gita Suneja, penulis utama, menjelaskan bahwa tidak ada data berkualitas tinggi tentang dosis dan jadwal optimal untuk perawatan brachytherapy. “Karena hal ini, pola praktik sangat bervariasi,” ujarnya. Studi SAVE bertujuan untuk mengurangi jumlah perawatan sambil mempertahankan kualitas hidup dan kontrol penyakit jangka pendek.
Dalam percobaan SAVE, pasien kanker endometrium diacak untuk menerima dosis yang berbeda dalam jumlah sesi yang bervariasi. Grup eksperimen menerima dosis tinggi dalam dua sesi, sementara grup kontrol menerima perlakuan standar dengan 3-5 janji temu dosis lebih rendah. Peneliti menemukan hasil jangka pendek yang serupa dan sedikit toksisitas akut di antara kedua kelompok.
Hasil ini dapat meningkatkan perawatan kanker bagi pasien kanker endometrium. Dr. Suneja menyatakan, “Sangat sulit bagi pasien di lingkungan pedesaan untuk mengakses perawatan. Kami berfokus untuk melayani populasi pedesaan kami, dan hasil studi ini akan membantu mewujudkannya.”
Dr. David Gaffney, penulis senior, menekankan pentingnya dukungan kolaborasi dengan lembaga lain dalam percobaan ini. “Kami sangat menghargai pasien yang bersedia berpartisipasi dalam studi ini. Ini adalah kemenangan besar jika kami dapat mempertahankan hasil yang baik dan mempermudah perawatan kanker,” jelasnya.
Untuk informasi lebih lanjut tentang pengungkapan penulis studi, kunjungi ascopubs.org.
Studi menunjukkan bahwa brachytherapy dosis tinggi, dengan sesi lebih sedikit, mendatangkan hasil yang baik bagi pasien kanker endometrium. Hal ini berpotensi mempermudah akses perawatan bagi pasien, terutama yang tinggal di daerah pedesaan. Penelitian ini mendorong kolaborasi antara lembaga kesehatan untuk meningkatkan layanan pasien.
Sumber Asli: ascopost.com
Post Comment