Dampak Affordable Care Act Terhadap Akses Perawatan Kanker
– ACA meningkatkan akses perawatan kanker bagi pasien. – Penelitian menunjukkan penurunan tingkat tanpa asuransi dari 14,4% menjadi 7,7%. – Penerimaan perawatan sesuai pedoman kanker kolorektal meningkat setelah ACA. – Akses kepada perawatan bedah juga meningkat di NCI-CCC. – Masih ada hambatan di layanan preventif bagi populasi berpenghasilan rendah.
Implementasi Affordable Care Act (ACA) telah memicu banyak penelitian mengenai akses perawatan kanker bagi pasien. Sriya Kudaravalli, mahasiswa kedokteran di Universitas Pittsburgh, menyampaikan hasil penelitiannya bahwa meski ada penurunan tingkat tanpa asuransi secara signifikan dari 14,4% menjadi 7,7%, penelitian tentang kualitas perawatan kanker setelah ekspansi ACA masih kurang. Dia menekankan bahwa akses asuransi sangat penting untuk mendapatkan perawatan yang sesuai pedoman, yang berhubungan dengan hasil yang lebih baik, termasuk kelangsungan hidup.
Tim peneliti Kudaravalli menggunakan data dari Pennsylvania Cancer Registry antara 2010 dan 2019, menganalisis perawatan untuk 3.290 pasien kanker kolorektal tahap 3 yang berusia 26 hingga 64 tahun. Mereka menemukan kenaikan signifikan dalam penerimaan perawatan yang sesuai pedoman setelah implementasi ACA. Kenaikan ini terlihat khususnya di antara pasien non-Hispanik Black, di daerah pedesaan, dan daerah dengan indeks keterbelakangan tinggi.
Penelitian lain dari Universitas Pittsburgh memfokuskan pada akses terhadap perawatan bedah untuk kanker prostat, paru-paru, dan kolorektal. Dari total 36.519 pasien, mereka menemukan peningkatan signifikan pada akses ke National Cancer Institute-designated comprehensive cancer centers (NCI-CCC) setelah 2016, setelah Pennsylvania menerapkan ekspansi Medicaid.
Studi di MD Anderson Cancer Center mengungkapkan bahwa ACA mengurangi keterlambatan operasi untuk kanker payudara di kalangan minoritas. Data menunjukkan bahwa setelah ekspansi Medicaid, tingkat keterlambatan operasi turun dari 9,8% menjadi 8,4%. Penurunan terbesar terlihat pada pasien yang diinsure Medicaid.
Meskipun ada kemajuan, beberapa pasien masih menghadapi hambatan. Penelitian menunjukkan bahwa 1,34% klaim untuk layanan preventif ditolak, dengan tarif tertinggi di kalangan individu berpendapatan rendah dan minoritas. Variasi dalam perawatan masih ada, yang menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami dampak sosial dan model adopsi ACA di berbagai negara bagian.
Secara keseluruhan, ACA telah berkontribusi terhadap peningkatan akses dan kualitas perawatan kanker bagi banyak pasien, namun beberapa hambatan masih tetap ada, terutama di kalangan populasi berpenghasilan rendah dan minoritas. Penting untuk terus melakukan penelitian guna memahami sepenuhnya dampak jangka panjang dan faktor sosial yang memengaruhi perawatan kanker.
Sumber Asli: www.aacr.org
Post Comment