AI Berkontribusi pada Deteksi Dini Kanker Payudara Secara Klinis Relevan
Sebuah penelitian di Swedia menunjukkan bahwa AI dapat meningkatkan deteksi dini kanker payudara dalam program skrining nasional. Ditemukan lebih banyak kasus kanker dengan skrining AI dibandingkan metode standar, serta pengurangan beban kerja bacaan dan tidak ada peningkatan dalam tingkat recall.
Sebuah studi yang dipublikasikan di The Lancet Digital Health menemukan bahwa kecerdasan buatan (AI) berkontribusi pada deteksi dini kanker payudara yang relevan secara klinis. Penelitian ini dilakukan oleh Veronica Hernström, M.D., dari Universitas Lund di Swedia, melibatkan uji coba terkontrol acak pada program skrining nasional Swedia. Wanita yang memenuhi syarat untuk skrining mammografi dibagi ke dalam dua kelompok: satu dengan bantuan AI dan satu dengan bacaan standar.
Dari 53.043 peserta yang menggunakan skrining suportif AI, 338 kasus kanker terdeteksi dengan 1.110 pengingat, dibandingkan dengan 262 kasus kanker terdeteksi dan 1.027 pengingat pada 52.872 peserta dengan metode bacaan standar. Rasio deteksi kanker adalah 6,4 untuk kelompok intervensi dibandingkan 5,0 untuk kelompok kontrol.
Skrining dengan AI menunjukkan peningkatan dalam deteksi kanker invasif (270 dibanding 217) dan kanker in situ (68 dibanding 45), di mana sekitar setengah dari kanker in situ yang terdeteksi adalah jenis tinggi. Kelompok intervensi juga menunjukkan nilai prediksi positif yang lebih tinggi, dengan rasio 1,19, sambil mengurangi beban kerja bacaan skrining hingga 44,2 persen.
Para penulis mencatat bahwa penggunaan AI tidak mempengaruhi tingkat pengingat, positif palsu, atau keputusan konsensus dan secara signifikan mengurangi beban kerja bacaan. Satu penulis mengungkapkan hubungan dengan industri farmasi dan teknologi medis.
Penelitian menunjukkan bahwa skrining dengan AI dapat secara signifikan meningkatkan deteksi kanker payudara yang relevan, baik untuk kanker invasif maupun kanker in situ, tanpa memperburuk tingkat recall. AI juga mengurangi beban kerja yang dibutuhkan untuk membacakan hasil skrining. Temuan ini memperluas potensi peran AI dalam memajukan kesehatan wanita dan memperbaiki proses skrining kanker.
Sumber Asli: www.healthday.com
Post Comment