Loading Now

Strategi Pengobatan Kanker Payudara HER2-Positif dengan Metastasis Otak

Artikel ini membahas strategi pengobatan terkini untuk pasien kanker payudara HER2-positif yang mengalami metastasis otak, dengan fokus pada tucatinib dan T-DXd sebagai potensi terapi yang efektif. Uji coba menunjukkan peningkatan harapan hidup serta perlunya penelitian lebih lanjut.

Dr. Kelly E. McCann, MD, PhD, dari UCLA, membahas strategi pengobatan terkini dan yang sedang berkembang untuk pasien kanker payudara HER2-positif dengan metastasis otak. Tantangan utama dalam pengelolaan kanker payudara HER2-positif adalah munculnya metastasis otak karena banyak agen sistemik tidak dapat melewati penghalang darah-otak. Terapi TKIs yang ditargetkan HER2, termasuk inhibitor pan-HER seperti neratinib, menunjukkan aktivitas intrakranial.

Uji coba HER2CLIMB fase 2 mengevaluasi efikasi tucatinib (Tukysa) yang dikombinasikan dengan trastuzumab (Herceptin) dan capecitabine pada pasien dengan kanker payudara HER2-positif yang sudah diobati sebelumnya. Analisis subkelompok menunjukkan bahwa regimen berbasis tucatinib memberikan median umur harapan hidup 21,6 bulan untuk pasien dengan metastasis otak. Bandingkan dengan 12,5 bulan pada kelompok placebo yang menerima trastuzumab dan capecitabine.

Data yang muncul menunjukkan bahwa fam-trastuzumab deruxtecan-nxki (T-DXd; Enhertu) juga memiliki potensi untuk menembus penghalang darah-otak. Mekanisme aksinya diduga meliputi pelepasan sitotoksik yang dapat menyebar melintasi penghalang tersebut. T-DXd diusulkan sebagai strategi terapeutik untuk kanker payudara HER2-positif dengan metastasis otak dan perlu penelitian lebih lanjut pada populasi ini.

Pengobatan untuk kanker payudara HER2-positif dengan metastasis otak masih menghadapi tantangan. Namun, terapi seperti tucatinib menunjukkan potensi signifikan dalam meningkatkan harapan hidup pasien. Perkembangan penggunaan T-DXd juga menunjukkan keberjanian dalam penetrasi penghalang darah-otak. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan terapi ini.

Sumber Asli: www.onclive.com

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment