Loading Now

Re-purposing Obat Kanker untuk Terapi Radiasi yang Lebih Efektif

Penelitian terbaru mengungkap penggunaan obat kanker sotorasib untuk menandai tumor KRAS dan memanfaatkan antibodi radioaktif dalam terapi radiasi yang lebih aman. Pendekatan ini berpotensi membunuh tumor sebelum resistensi berkembang dan meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker.

Penelitian baru tentang pengobatan kanker yang telah dilakukan selama lebih dari 10 tahun menunjukkan potensi luar biasa dalam meningkatkan terapi radiasi yang ada. Seiring kemajuan penelitian kanker di abad ke-21, banyak metode baru muncul yang meningkatkan rasio kelangsungan hidup dan mengurangi efek samping. Dalam penelitian ini, Kevan Shokat dari UCSF mengembangkan obat yang menargetkan versi bermutasi dari protein KRAS yang terlibat dalam pertumbuhan tumor.

Meskipun penemuan ini berhasil, Shokat menyadari bahwa tumor dapat kembali setelah hilangnya protein KRAS. Bersama rekannya, Charly Craik, mereka menggunakan obat sotorasib yang telah disetujui oleh FDA untuk menandai tumor yang mengandung KRAS, lalu menggunakan antibodi radioaktif untuk mengikatnya. Penelitian ini berpotensi untuk membasmi tumor sebelum mereka mengembangkan resistensi terhadap pengobatan yang ada.

Craik menyatakan, “Ini adalah pukulan satu-dua. Kami dapat membunuh tumor sebelum mereka dapat mengembangkan resistensi.” Dengan menggunakan dosis radiasi yang aman, metode ini berbeda dari radiasi eksternal yang lebih umum. Antibodi yang digunakan mengandung isotop zirconium-89, yang sudah digunakan dalam teknologi pencitraan medis.

Selain itu, pengembangan antibodi yang merespon secara tepat terhadap individu akan menjadi langkah penting untuk menyebarkan terapi ini di rumah sakit. Dengan sotorasib sudah disetujui oleh FDA, potensi penelitian ini menawarkan harapan baru bagi pasien kanker. Metode baru ini menunjukkan betapa jauh kemajuan dalam pengobatan kanker dapat mengubah prospek bagi pasien.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa obat kanker yang sudah ada dapat dipergunakan kembali untuk mendeteksi sel kanker dengan lebih efisien. Dengan metode baru ini, dosis radiasi dapat diperhitungkan dengan lebih aman, meminimalkan efek samping. Harapan untuk penyebaran pengobatan yang lebih efektif kian mendekat seiring dengan pengembangan antibodi spesifik yang dapat diintegrasikan dalam perawatan kanker.

Sumber Asli: www.goodnewsnetwork.org

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment