Loading Now

Pertimbangan Elacestrant pada Kanker Payudara ESR1+ Setelah Inhibitor CDK4/6

Dr. Paolo Tarantino membahas elacestrant sebagai opsi pengobatan bagi pasien dengan kanker payudara metastatik positif hormon dan mutasi ESR1 yang telah mendapatkan pengobatan sebelumnya dengan inhibitor CDK4/6. Mutasi ESR1 lebih umum di stadium metastatik, sehingga pengujian ulang penting. Elacestrant menunjukkan efikasi dan toleransi yang baik, menjadikannya pilihan yang diutamakan.

Dr. Paolo Tarantino, ahli onkologi medis di Dana-Farber Cancer Institute, membahas elacestrant (Orserdu) sebagai pilihan pengobatan yang tolerable untuk pasien kanker payudara metastatik positif hormon (HR) negatif HER2 dengan mutasi ESR1 yang sebelumnya mendapat manfaat dari inhibitor CDK4/6. Elacestrant dianggap sangat cocok, terutama bagi pasien yang mengalami perkembangan setelah pengobatan dengan aromatase inhibitor dan inhibitor CDK4/6 selama 1 hingga 2 tahun.

Mutasi ESR1 lebih umum di pengaturan metastatik dibandingkan dengan tumor primer, sehingga pengujian ulang sangat penting, idealnya menggunakan DNA tumor yang beredar (ctDNA). Dr. Tarantino menjelaskan bahwa mutasi ESR1 bersifat dinamis dan memperingatkan bahwa kurang dari 1% tumor primer memiliki mutasi ini, sedangkan 30% hingga 40% tumor metastatik mengalaminya setelah pengobatan sebelumnya.

Dalam konteks pilihan pengobatan, elacestrant muncul sebagai pilihan yang paling tolerable dibandingkan pengobatan lainnya yang memiliki efek samping spesifik, seperti hipoglikemia dengan alpelisib, diare dengan capivasertib, dan ruam dengan everolimus. Elacestrant menawarkan efikasi yang kuat dan toleransi yang baik bagi pasien dengan mutasi ESR1 dan penyakit HR-positif.

Elacestrant adalah pilihan pengobatan yang baik dan tolerable untuk pasien kanker payudara metastatik HR-positif dengan mutasi ESR1 yang telah mendapat manfaat dari pengobatan sebelumnya dengan CDK4/6. Penting untuk melakukan pengujian ulang untuk memantau mutasi ESR1, terutama mengingat sifat dinamis dari mutasi ini dalam pengaturan metastatik.

Sumber Asli: www.targetedonc.com

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment