Hubungan Antara Autoimunitas dan Kanker
Penyakit autoimun dan kanker berkaitan erat, di mana autoimunitas dapat meningkatkan risiko kanker dan terapi kanker dapat memicu autoimunitas. Penelitian kami mencakup Sjögren dan peran interferon dalam kedua kondisi. Temuan ini bertujuan untuk mengembangkan strategi pencegahan dan pengobatan baru.
Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan menyerang jaringan tubuh yang normal, sedangkan kanker terjadi ketika sistem kekebalan gagal menyerang sel kanker. Terapi kanker baru yang mengaktifkan sistem kekebalan dapat berhasil, tetapi berisiko menyebabkan penyakit autoimun. Di sisi lain, pasien dengan penyakit autoimun kronis memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami transformasi kanker pada sel immunologis, menunjukkan pentingnya pemahaman mekanisme imunoregulasi.
Sjögren adalah penyakit autoimun yang mempengaruhi kelenjar sekretori, utamanya kelenjar saliva dan lakrimal. Gejala dapat meliputi kelelahan dan manifestasi ekstraglandular pada kulit, paru-paru, serta ginjal. Laboratorium kami menyelidiki proses inflamasi pada pasien Sjögren dan efek autoantibodi terhadap janin selama kehamilan, dengan tujuan memahami faktor genetik dan lingkungan yang berkontribusi terhadap proses imunologis penyakit.
Interferon berfungsi sebagai sitokin penting dalam respons imun terhadap patogen dan juga berkaitan dengan penyakit autoimun dan kanker. Dengan menganalisis ekspresi gen yang diatur oleh interferon dari berbagai populasi sel imun, kami menciptakan peta spesifik sel. Penelitian dilakukan secara in vitro dan in vivo untuk mengidentifikasi gen-gen ini yang berpotensi menjadi target untuk pengobatan baru.
Hasil dari studi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang penyakit autoimun dan kanker pada tingkat seluler dan molekuler. Informasi ini akan digunakan untuk mengembangkan pencegahan, diagnostik, dan pengobatan baru untuk kedua jenis penyakit.
Studi ini menyoroti hubungan kompleks antara autoimunitas dan kanker, serta pentingnya pemahaman mekanisme imun dalam mengembangkan terapi baru. Penelitian tentang Sjögren dan interferon menunjukkan potensi untuk menemukan target baru dalam pengobatan.
Sumber Asli: ki.se
Post Comment