Studi Menemukan Rendahnya Penerimaan Perawatan Suportif di Akhir Hidup Pasien Kanker Lanjut

Studi baru menunjukkan bahwa banyak pasien kanker lanjut menerima perawatan agresif daripada perawatan paliatif. Hanya 25% pasien mendapatkan perawatan paliatif dalam enam bulan terakhir hidup, sementara 45% mengalami indikasi perawatan agresif, menggambarkan kesenjangan dalam perawatan akhir hidup.

Sebuah studi terbaru oleh Kwon et al, yang diterbitkan di JAMA Health Forum, menunjukkan bahwa hampir 50% pasien kanker lanjut mungkin menerima perawatan agresif yang mengabaikan perawatan suportif. Penelitian ini mengungkapkan bahwa meskipun ada rekomendasi untuk integrasi awal perawatan paliatif, hal ini tetap jarang dilakukan. Menurut Robin Yabroff, PhD, MBA, pengambilan keputusan untuk perawatan berkualitas di akhir hidup sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup sisa pasien.

Penelitian ini menganalisis data dari 33,744 pasien berusia 66 tahun ke atas dengan kanker stadium lanjut yang terdaftar dalam program Medicare. Para peneliti menemukan bahwa hanya sekitar 25% pasien yang menerima perawatan paliatif dalam enam bulan terakhir hidup mereka. Dalam periode ini, indikasi perawatan agresif terpantau dalam 45% pasien, yang menunjukkan ketidakpuasan dalam pengelolaan perawatan di akhir hidup.

Dr. Yabroff menekankan perlunya intervensi untuk meningkatkan kualitas perawatan bagi pasien kanker lanjut, terutama dalam hal akses ke perawatan paliatif. Dia menyarankan pentingnya komunikasi yang jelas antara penyedia layanan kesehatan dan pasien terkait perencanaan perawatan lanjutan, agar dapat mengarahkan upaya perawatan akhir hidup dengan lebih baik.

Studi ini menyoroti rendahnya penerimaan perawatan paliatif di kalangan pasien kanker lanjut dan pentingnya intervensi untuk meningkatkan akses ke perawatan yang lebih baik. Komunikasi proaktif antara penyedia dan pasien krusial untuk meningkatkan perencanaan perawatan di akhir hidup.

Sumber Asli: ascopost.com