Kapan Terapi Sistemik De-eskalasi Sesuai untuk Kanker Payudara Risiko Rendah?
De-eskalasi sistemik terapi kanker payudara kini diutamakan untuk mengurangi efek samping. Pendekatan ini melibatkan kolaborasi multidisipliner dan berbagai skenario, termasuk menghilangkan kemoterapi untuk diversifikasi kelompok pasien tertentu dan meringankan regimens bagi pasien metastatik. Uji genetik dan dual HER2 blocker membentuk dasar strategi baru dalam merawat pasien kanker payudara.
Pengobatan kanker payudara telah berkembang dengan menekankan pengurangan pengobatan yang berlebihan di mana memungkinkan. Institute Kanker Cleveland Clinic menyoroti pentingnya kolaborasi multidisipliner dalam menentukan jenis pengobatan yang tepat, terutama dalam mengurangi risiko efek samping yang tidak diinginkan. Dokter onkologi Azka Ali, MD, menggambarkan perlunya evaluasi menyeluruh dalam menyesuaikan pengobatan yang diberikan kepada pasien.
Beberapa skenario memungkinkan untuk mengurangi intensitas pengobatan:
– Menghilangkan kemoterapi untuk pasien dengan kanker payudara positif hormon dan HER2 negatif. Uji genetik dapat menilai risiko kekambuhan dan manfaat kemoterapi.
– Menghilangkan kemoterapi untuk pasien HER2 positif dengan terapi dual HER2 yang baru, mengurangi kebutuhan akan regimen kemoterapi berat yang berbahaya bagi jantung.
– Memanfaatkan panduan pencitraan untuk menentukan apakah kemoterapi dapat dihilangkan pada pasien HER2 positif dengan kanker payudara awal, seperti ditunjukkan dalam studi PHERgain.
– Mengurangi regimen kemoterapi untuk pasien kanker payudara metastatik stadium 4 dengan menggunakan kemoterapi agen tunggal.
– Memendekkan terapi endokrin untuk mengurangi efek samping terutama untuk pasien yang berisiko tinggi sambil tetap mencari manfaat dari terapi terkait. Uji Breast Cancer Index membantu in dalam menetapkan durasi terapi yang optimal.
Komunitas onkologi juga sedang mempertimbangkan apakah beberapa pasien HER2 positif dengan risiko tinggi dapat melewatkan kemoterapi saat melakukan intervensi awal. Uji coba COMPASS HER2 masih mencari bukti apakah pasien dapat menghindari obat tertentu dengan hasil yang setara.
De-eskalasi terapi dalam kanker payudara menjadi pendekatan yang semakin penting untuk mengurangi efek samping sekaligus mempertahankan efektivitas pengobatan. Kolaborasi multidisipliner sangat penting dalam menentukan pengobatan yang optimal. Inovasi dalam pengujian genetik dan terapi HER2 memberikan alternatif berpotensi untuk kemoterapi yang lebih ringan untuk pasien dengan risiko rendah.
Sumber Asli: consultqd.clevelandclinic.org
Post Comment