Pencegahan Kanker
Penelitian
AM, AND, AND WOMEN ’ S HOSPITAL, BIOMEDICAL ENGINEERING, BRIGHAM, CANCER PREVENTION, GIOVANNI TRAVERSO, HARVARD MEDICAL SCHOOL, HEALTHCARE, HPV VACCINE, JAMES BYRNE, JIANLING BI, KOCH INSTITUTE FOR INTEGRATIVE CANCER RESEARCH, MEDICINE, MIT, NORTH AMERICA, NUTRITION, RESEARCH, S HOSPITAL, UNITED STATES
Sofia Peterson
0 Comments
Protein Tardigrades Berpotensi Lindungi Pasien Kanker dari Radioterapi
Peneliti MIT mengembangkan strategi menggunakan protein dari tardigrades untuk melindungi pasien kanker dari kerusakan DNA yang disebabkan oleh radiasi. Dengan menginjeksi mRNA yang mengkode protein Dsup ke tikus, mereka berhasil mengurangi kerusakan DNA radiasi hingga 50 persen. Pendekatan ini berpotensi membantu pasien kanker dalam mengatasi efek samping radiasi yang parah.
Sekitar 60 persen pasien kanker di AS menjalani radioterapi, namun seringkali disertai efek samping yang parah. Peneliti di MIT dan Brigham and Women’s Hospital terinspirasi oleh tardigrades, organisme kecil yang dapat bertahan terhadap radiasi ekstrem, untuk mengembangkan strategi baru yang bertujuan melindungi DNA pasien dari kerusakan akibat radiasi. Mereka menggunakan protein Dsup dari tardigrades yang terbukti dapat melindungi sel-sel DNA.
Dalam studi ini, mRNA yang mengkode protein Dsup disuntikkan ke tikus, menghasilkan protein pelindung DNA dari kerusakan radiasi. Giovanni Traverso, profesor di MIT, mengatakan, “Ada kebutuhan yang belum terpenuhi dalam membantu pasien mengurangi risiko kerusakan jaringan sekitar.” Peneliti mengamati bahwa kerusakan radiasi dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya, seperti luka mulut parah yang mempengaruhi kemampuan makan pasien.
Saat ini, ada beberapa metode untuk mencegah kerusakan radiasi, tetapi banyak pasien terpaksa menunda atau menghentikan perawatan akibat sakit yang hebat. Tim peneliti memikirkan cara untuk mengantarkan mRNA yang akan memicu ekspresi sementara protein Dsup pada jaringan yang akan mendapat radioterapi. Mereka menemukan partikel pengantaran yang efektif untuk mRNA ini di jaringan mulut dan rektum.
Uji coba menunjukkan pengurangan 50 persen pada kerusakan DNA akibat radiasi di tikus. Ben Ho Park, seorang ahli kanker yang tidak terlibat dalam penelitian, menyatakan, “Studi ini menunjukkan janji besar dengan memanfaatkan mekanisme alami untuk melindungi sel sehat.” Penelitian ini juga memastikan bahwa efek perlindungan tidak menyebar ke sel tumor untuk tidak menghalangi pengobatan kanker.
Penelitian ini menunjukkan bahwa protein dari tardigrades dapat menjadi solusi untuk melindungi pasien kanker dari efek samping radiasi. Dengan mengantarkan mRNA Dsup, peneliti menemukan cara baru untuk mengurangi kerusakan DNA dan meningkatkan toleransi pasien terhadap radioterapi. Jika berhasil dikembangkan untuk manusia, pendekatan ini bisa mendukung pasien kanker dalam perawatan mereka.
Sumber Asli: news.mit.edu
Post Comment